Kamis, 17 Januari 2013

Konfigurasi Jaringan Wireless LAN Mode Infrastruktur




Pendefinisian wireless biasa diterjemahkan sebagai nirkabel atau tanpa kabel. Teknologi Wireless merupakan teknologi yang menghubungkan dua perangkat /  device atau lebih ( dalam hal ini umumnya berupa komputer) untuk berkomunikasi/bertukar data, mengakses suatu aplikasi pada perangkat lain tanpa menggunakan media  kabel.

Tidak seperti jaringan kabel, jaringan wireless memiliki dua mode yang dapat digunakan : infastruktur dan Ad-Hoc. Konfigurasi infrastruktur adalah komunikasi antar masing-masing PC melalui sebuah access point pada WLAN atau LAN. Komunikasi Ad-Hoc adalah komunikasi secara langsung antara masing-masing komputer dengan menggunakan piranti wireless. Penggunaan kedua mode ini tergantung dari kebutuhan untuk berbagi data atau kebutuhan yang lain dengan jaringan berkabel.

Pada mode infrastruktur membutuhkan Access Point (AP). Perangkat ini berfungsi untuk menghubungkan antara client satu dengan yang lainnya sehingga dapat tergabung ke dalam sebuah sistem jaringan. Selain itu Access Point juga dapat bertindak sebagai repeater yang bekerja sebagai perangkat yang dapat menguatkan sinyal dalam suatu jaringan Wireless LAN.
Langkah settingnya adalah sebagai berikut.

  • Siapkan komponen yang paling penting, yaitu Access Point.

Gambar 1. Access Point

  • Hubungkan kabel AC power ke socket power di bagian belakang access point.
  • Hubungkan juga kabel RJ-45 straight dari PC atau laptop ke salah satu port LAN di access point.

Gambar 2. Access Point tampak belakang

  • Setting IP address pada PC menjadi seperti berikut.

Gambar 3. Setting IP Address

  • Buka web browser (mozilla, chrome, IE) dan pastikan proxy server  tidak aktif.
  • Ketikkan 192.168.1.1 pada address bar.
  • Login ke console dengan username dan password 'admin' (tanpa tanda petik).

Gambar 4. Login console

  • Buka tab Basic, sesuaikan range IP address yang ingin digunakan pada DHCP Server.

Gambar 5. Setting access point

  • Sesuaikan juga SSID, channel, serta security yang diinginkan. 

Gambar 6. Setting access point

  • Klik tombol save pada bagian bawah untuk menyimpan settingan.
  • Setting access point sudah selesai, sekarang coba koneksi ke access point tersebut. Lihat apakah SSID sudah muncul di wireless connection bar.

Gambar 7. Connection bar

  • Untuk melakukan koneksi ke SSID masukkan password yang sudah diset di awal.
  • Cek pada laptop anda apakah sudah mendapat ip DHCP dari access point.

Gambar 8. Network properties

  • Selanjutnya jaringan mode infrastruktur tersebut dapat digunakan untuk berbagi sumber daya yang dimiliki.

Selasa, 15 Januari 2013

JARINGAN WIRELESS



Jaringan wireless/nirkabel adalah teknologi jaringan yang memanfaatkan gelombang elektromagnetik melalui udara sebagai media untuk mengirimkan informasi dari pengirim ke penerima. Teknologi ini muncul sebagai jawaban atas keterbatasan jaringan wireline. Mobilitas manusia yang tinggi dan informasi yang selalu dekat menjadi faktor pendorong utama berkembangnya teknogi ini. Beberapa teknologi wireless yang telah dikembangkan antara lain : WiFi, Bluetooth, WiMAX, VSAT, Infrared.
1.       WiFi(Wireless Fidelity
Sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE-802.11. Wi-Fi awalnya ditujukan untuk pengunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Area Lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Terdapat dua mode WiFi yaitu Ad-hoc dan Infrastruktur.  Saat ini terdapat empat variasi dari 802.11 yang sering digunakan, yaitu: 802.11a, 802.11b, 802.11g dan 802.11n. 
           a.     WiFi–AdHocMode
Mode Ad-hoc pada dasarnya mirip dengan topologi bus pada jaringan wired. Mode ad hoc tidak memerlukan central node atau Access Point. Wi-Fi client dapat berkomunikasi secara peer to peer. Setiap Wi-Fi client akan bertindak sebagai penghubung sekaligus repeater(penguat sinyal) bagi Wi-Fi client yang berada di sebelahnya. Mode Ad-hoc cocok digunakan jika WLAN yang akan dibangun tidak akan terhubung dengan wired line. Mode ini biasanya dibangun pada kondisi-kondisi darurat seperti rapat mendadak di tempat yang tidak tersedia jaringan wireless
           b.      WiFi–Infrastructure Mode
Mode Infrastruktur ini mirip dengan topologi star pada jaringan wired line. Mode infrastruktur/point to multipoint menggunakan minimal sebuah central node atau access point. Acces point berfungsi sebagai penghubung WLAN dengan wired LAN. Access point juga dapat difungsikan sebagai repeater bagi seluruh Wi-Fi client. Seluruh jaringan akan terputus total jika access point yang digunakan mati atau mengalami kerusakan.
2.       Bluetooth – 802.15
Bluetooth adalah sebuah teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel) yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial, Scientific and Medical) dengan menggunakan sebuah frequency hopping tranceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host-host bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas. Bluetooth dapat berupa card yang bentuk dan fungsinya hampir sama dengan card yang digunakan untuk wireless local area network (WLAN) dimana menggunakan frekuensi radio standar IEEE 802.11. Teknologi ini menawarkan fitur yang baik untuk teknologi mobile wireless dengan biaya yang relatif rendah, konsumsi daya yang rendah, interoperability yang menjanjikan, mudah dalam pengoperasian dan mampu menyediakan layanan yang bermacam-macam. Protokol bluetooth menggunakan sebuah kombinasi antara circuit switching dan packet switching. Bluetooth dapat mendukung sebuah kanal data asinkron, tiga kanal suara sinkron simultan atau sebuah kanal dimana secara bersamaan mendukung layanan data asinkron dan suara sinkron
Sistem bluetooth terdiri dari sebuah radio transceiver, baseband link Management dan Control, Baseband (processor core, SRAM, UART, PCM USB Interface), flash & voice code, dan sebuah link manager. Baseband link controller menghubungkan perangkat keras radio ke baseband processing dan layer protokol fisik. Link manager melakukan aktivitas-aktivitas protokol tingkat tinggi seperti melakukan link setup, autentikasi dan konfigurasi
3.       WiMAX – 802.16
                Akses komunikasi data pada WLAN menggunakan standart IEEE 802.11, dan biasa disebut WiFi. Akan tetapi WiFi memiliki daerah jangkauan yang terbatas, QoS yang sederhana, frekuensi yang digunakan bisa berlicensi atau unlicensed, dan kapasitasnya terbatas. Karena keterbatasan itulah ditunjang dengan tuntutan mobilitas pengguna, maka dikembangkan teknologi WiMAX dengan menggunakan standart IEEE 802.16a.
         ·         Cara Kerja Wimax
Pelangan mengirimkan data dengan kecepatan 2-155 Mbps dari SS ke BS.BS akan menerima sinyal dari berbagai pelanggan dan mengirimkan pesan melalui wireless atau kabel ke switcing center melalui protokol IEEE 802.16. Switcing center akan mengirimkan pesan ke internet service provider (ISP) atau PSTN.
4.       Selular
Komponen jaringan seluler terdiri dari base station, MTSO (Mobile Telecommunication Switching Office) dan piranti komunikasi seluler. Fungsi dari base station adalah memberikan jalur hubungan komunikasi radio dengan piranti-piranti seluler yang berada dalam suatu wilayah sel.Sedangkan MTSO bertugas sebagai pengatur lalulintas komunikasi yang menerima dan menghubungkan panggilan dari pengguna piranti seluler ke jaringan PSTN, memonitor kualitas sinyal komunikasi dan mengatur perpindahan base station yang menangani komunikasi dengan suatu piranti seluler.
5.       Sel dan Sektor
Setiap sel berbentuk hexagon (segi enam) yang saling berimpit satu sama lain yang melingkupi daerah tersebut. Ukuran wilayah sel umumnya bervariasi dari radius 2 mil hingga 10 mil tergantung pada keadaan topografi, kepadatan bangunan dan tingkat keramaian jalur komunikasi. Sel site merupakan lokasi pemasangan stasiun telekomunikasi radio seluler yang disebut base station. Setiap base station dilengkapi dengan piranti komunikasi radio seluler berupa sistem radio transceiver yang terkomputerisasi yang bekerja pada kisaran frekuensi 800 atau 1900 MHz beserta menara dan antena transmisi.
Setiap sel umumnya dibagi dalam tiga sektor. Antena base station memancarkan sinyal transmisi berdaya rendah yang daerah cakupannya hanya sebuah sektor pada setiap sel yang terletak di sekitar base station. Sedangkan daerah sektor sel yang lain akan dicakup oleh sinyal dari base station lain yang terdekat. Frekuensi gelombang radio untuk jaringan seluler telah ditetapkan secara internasional pada band (daerah frekuensi ) 800 MHz dan 1900 MHz. Pada band 800 MHz hanya 50 MHz yang dialokasikan untuk jaringan seluler. Rentang frekuensi 50 Mhz ini dibagi 2:
         a.  824,04 MHz s/d 848,97 MHz digunakan untuk gelombang transmisi dari piranti seluler.
   b.  869,04 MHz s/d 893,97 MHz untuk gelombang sinyal dari base station.

Penggunaan dua blok frekuensi yang terpisah ditujukan agar tidak terjadi interferensi antara frekuensi gelombang base station dengan piranti seluler. Komunikasi pada jaringan seluler bersifatfull duplexyakni pengguna dapat mengirim serta menerima sinyal secara bersamaan. Untuk menyediakan hubungan komunikasi secara full duplex harus digunakan sepasang frekuensi yang disebut kanal. Kanal komunikasi terdiri dari dua jenis yakni kanal kendali dan kanal suara. Kanal kendali umumnya ditetapkan sebagai kanal pertama pada tiap sel. Kanal kendali juga disebut kanal setup karena digunakan pada proses setup panggilan, sedangkan kanal suara dipakai sebagai pembawa sinyal komunikasi suara dan data antara piranti seluler dan base station.